Rafandrian Sports

Membahas 3 tim besar dari 3 negara

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Official web

Manchester United
PERSIB
BARCELONA FC

Thumbnail Recent Post

Blog Archive

DI DUKUNG OLEH:

Manchester United

Maung Bandung

Berita tentang salah satu tim terbesar di Indonesia, PERSIB

mes que un club

Berita tim besar dari catalan,BARCELONA FC

Glory Man United

Berita tim besar dari kota Manchester, Manchester United

Garuda di dadaku

Sekilas kiprah timnas mulai dari semifinal AFF CUP 2010

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...


Headline
Oleh:
Nasional - Rabu, 22 Desember 2010 | 10:17 WIB

INILAH.COM, Jember - Wakil Ketua Tanfidz Nahdlatul Ulama Malaysia Ahmad Nafi mengimbau kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk mengantisipasi terjadinya saling ejek lagu kebangsaan oleh suporter sepakbola masing-masing negara.

Nafi mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya aksi balas dendam suporter Malaysia atas aksi penghinaan terhadap lagu kebangsaan negeri jiran itu dalam penyisihan grup di Jakarta beberapa waktu lalu. Saat itu, sebagai bagian dari aksi teror terhadap lawan, sebagian penonton di Gelora Bung Karno berbuat gaduh dengan nada menghina saat lagu kebangsaan Malaysia diperdengarkan.

"Menurut saya, itu (penghinaan terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya) akan terjadi. Semestinya, baik pemerintah Indonesia maupun Malaysia melakukan pencegahan. Bisa konflik besar nanti," kata aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang tengah mengambil gelar doktoral di UPM Malaysia itu.

"Menpora perlu minta maaf atas nama bangsa Indonesia kepada rakyat Malaysia. Menteri Belia dan Sukan Malaysia juga sebaiknya menerima permintaan maaf itu, dan berjanji tidak akan ada aksi balas dendam mengejek lagu Indonesia Raya," tambahnya.

Nafi mengimbau kepada suporter timnas Indonesia agar jangan melakukan penghinaan terhadap lagu kebangsaan negara lain. Dengan begitu, 'Indonesia Raya' pun tidak dihina oleh bangsa lain.

Nafi menyarankan agar Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng bertemu dengan Menteri Belia dan Sukan Malaysia, dan membuat konferensi pers bersama untuk mengeluarkan imbauan soal ini. Jika perlu, wakil asosiasi suporter sepakbola kedua negara dipertemukan dan saling berjanji tidak akan melakukan tindakan pelecehan terhadap simbol-simbol negara dalam memberikan dukungan.

Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember itu meminta semua pihak memisahkan persoalan sepakbola dengan konflik politik kenegaraan. Sepakbola semestinya menjadi ajang sportivitas dan perekat hubungan antarwarga kedua negara.

Timnas sepakbola Indonesia akan melawan timnas sepakbola Malaysia di stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu 26 Desember 2010. Untuk leg kedua, pertandingan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu 29 Desember 2010.

"Kalau yang terjadi adalah saling ejek, maka olah raga bukan menjadi bagian dari solusi, tapi malah menjadi penambah sumber konflik baru. Menteri kan pejabat negara, jadi harus bijaksana dan tidak memanaskan suasana," kata Nafi. [beritajatim.com]

sumber: inilah.com

Leave a Reply