Sabtu, 18 Desember 2010 | 10:43 WIB
Oktovianus Maniani. ANTARA/Prasetyo Utomo |
TEMPO Interaktif, Jakarta - Riuh rendah menyambut gol hasil tandukan Cristian Gonzales ke gawang Neil Etheridge tak hanya menggema di Tanah Air. Gol semata wayang yang dicetak Gonzales pada menit ke-33 tersebut juga disambut sukacita oleh warga negara Indonesia di Malaysia, Kamis lalu.
"Saya ambil cuti tahunan untuk menonton siaran langsung timnas melawan Filipina. Beruntung kita bisa unggul walau hanya satu gol," kata Agung Nugroho, pekerja asal Indonesia yang sehari-hari bekerja dari pukul 10 pagi hingga pukul 9 malam.
Tak hanya Agung, puluhan WNI yang menyaksikan siaran langsung pertandingan Indonesia melawan Filipina di kedai Aceh, yang terletak di pinggiran Kuala Lumpur, tadi malam juga dibuat geregetan oleh aksi individu Arif Suyono, yang beberapa kali membahayakan gawang Filipina. "Harusnya kita menang lebih dari satu gol," begitu komentar mereka.
Jika dalam pertandingan selanjutnya Indonesia minimal bermain seri dengan Filipina dan Malaysia bisa menahan imbang Vietnam pada pertandingan kedua, dipastikan Indonesia akan bertemu dengan Malaysia di final.
"Jika Indonesia bertemu Malaysia di final, Stadion Bukit Jalil akan dipenuhi pendukung Merah Putih," Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia di Malaysia (Permai) Makhroji Maghfur berjanji.
Maghfur mencontohkan, saat Bambang Pamungkas dan Elie Eboy memperkuat Selangor FC lima tahun lalu, ribuan WNI selalu memadati Stadion Shah Alalm Selangor. "Apalagi kalau timnas Indonesia bermain di Bukit Jalil, pendukung timnas di Tanah Air tak perlu datang ke Kuala Lumpur, WNI yang ada di Malaysia siap memerahkan stadion," kata Maghfur.
Sebagaimana babak semifinal, partai final AFF Suzuki 2010 juga menggunakan sistem kandang dan tandang. Partai final pertama dijadwalkan 26 Desember 2010 dan final kedua 29 Desember.
MASRUR (Kuala Lumpur)
sumber: tempo